Kamis, 20 Mei 2010

Saatnya Mengaji Diri Bersikap Adil


Entah untuk sampai kapan bisa menerima dengan ikhlas, apa yang terjadi dan apa yang kita alami terhadap diri kita. Apakah sesuatu yang terjadi itu baik atau buruk. Disadari atau tidak, kita sepertinya hanya mau menerima dengan ikhlas apa yang menimpa diri kita bila hal itu sesuai dengan hati dan perasaan kita. Tapi, kita sulit sekali menerima dengan ikhlas sesuatu yang membuat diri kita terpuruk, bahkan hancur berkeping-kepingnya diri kita.

Sudah dicoba untuk bisa bersikap adil terhadap dua keadaan berbeda dari sisi positif yaitu ikhlas menerimanya. Tapi, ternyata sulit bahkan tidak bisa. Entahlah sampai kapan bisa menerima baik buruk apa yang menimpa kejadian kita dengan senyuman.

Adalah manusiawi bila kita belum mampu menjadi diri yang mampu untuk bersikap adil terhadap kejadian baik atau buruk. Hal itu memerlukan sangat memerlukan waktu dan kebijaksanaan kepribadian yang teramat tinggi. Mungkin hanya orang-orang tertentu yang dapat mencapai. Dan mungkin mereka dapat melakukan hal itu karena tingginya tingkat kesabaran mereka. Oleh karena itu kita mungkin, belum bisa menjadi seorang yang ikhlas untuk segala sesuatu yang kita lakukan atau kita alami dari lingkungan kita. Tapi kita bisa bersikap sabar. Sabar dalam arti sesabar-sabarnya. Rasional dan mau mengalah dan tidak emosional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar